2015, Produksi Baja Krakatau Steel Capai 2,8 Juta Ton
Perusahaan baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengincar proyek-proyek strategis nasional untuk mendukung penjualan baja produksi Krakatau-Posco.
"Produksi baja di Banten ini kapasitasnya lima juta ton dari PT Krakatu Steel dan Krakatau-Posco. Ini pasti mencukupi, tinggal memperkuat kebijakan pemerintah saja," tutur Direktur SDM dan Humas PT Krakatu Posco, Andi S Setiabudi, seperti dilansirInilah.com, Rabu (8/6).
Ia mengatakan, industri baja nasional merupakan soko guru industri nasional, karena membutuhkan modal yang besar serta memberi efek luas terhadap pengembangan industri lainnya. Oleh karena itu, industri baja perlu dilindungi karena sebagai simbol kekuatan dan nasionalisme.
Pihaknya berharap sejumlah proyek strategis nasional termasuk ada 12 proyek strategis nasional di Banten, bisa menggunakan produk baja dalam negeri daripada menggunakan baja impor. Mengingat produksi baja dalam negeri juga mencukupi, meskipun diakui harga baja dalam negeri masih tinggi dibanding baja-baja impor. Sebagai salah satu produsen baja Indonesia, PT Krakatau-Posco turut berkontribusi besar atas produksi baja mentah Indonesia dengan menghasilkan 2,8 juta ton pada 2015.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.