Antam, Freeport, Dan Smelting Siap Bangun Pengolahan Anoda Slime
JAKARTA - PT Antam (Persero) Tbk. bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Smelting sepakat bekerja sama membangun precious metal refinery (PMR) untuk mengolah anoda slime menjadi emas dan logam berharga lainnya di Gresik, Jawa Timur.
Sekretaris Perusahaan Antam Trenggono Sutioso mentakan pihaknya sudah meneken nota kesepahaman bersama (memorandum of understanding/MoU) dengan PTFI dan Smelting. Menurutnya, langkah tersebut sesuai dengan lini bisnis Antam.
"Antam berminat dalam kerja sama ini karena sesuai dengan bisnis Antam di logam mulia," katanya, Senin (6/6/2016).
Kendati sudah ada MoU, dirinya menyatakan proses penjajakan masih terus berjalan, terutama dalam bentuk kerja sama dan nilai investasinya. Hal tersebut nantinya akan menentukan porsi saham masing-masing pihak dalam PMR yang rencana memiliki kapasitas 6.000 ton anoda slime per tahun.
Trenggono mengungkapkan Antam telah mengalokasikan anggaran untuk kerja sama tersebut. Namun, dia masih enggan untuk mengungkapkan berapa nilai alokasinya.
"Mengenai besaran saham masih dalam kajian masing-masing pihak," tuturnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.