JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk mengumumkan alokasi biaya kegiatan eksplorasi di darat maupun di laut hingga Mei tahun 2016 mencapai Rp 43,98 miliar.
Sekretraris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho dalam laporannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/6), di Jakarta menyebutkan biaya eksporasi tersebut sebesar Rp 37,65 miliar untuk operasional dan Rp 6,33 miliar untuk investasi.
Agung menjelaskan, kegiatan eksplorasi Timah di laut berupa kegiatan pengeboran prospeksi dan pengeboran rinci di perairan Bangka meliputi Lt Lubuk Bundar, Lt Cupat Luar dan Lt Ranggam, serta perairan Belitung Timur meliputi Lt Sukun dan Olivir dengan menggunakan 5 unit kapal bor.
Sedangkan eksporasi di darat meliputi pemetaan geologi, core logging, percontohan core, pengukuran grid bor dan pengeboran timah primer di Pulau Bangka (Binjai, A. Blasing, A. Binji dan Pelembang Cungfo) dan Belitung (Batu Besi Damar dan Meranteh).
Hasil kegiatan eksplorasi di laut mendapatkan sumber daya tereka (inferred) sebesar 179 ton, sumber daya tertunjuk (indicated) sebesar 899 ton, dan sumber daya terukur (measured) sebanyak 4.375 ton," ujarnya.
"Semuanya hasil eksplorasi meruakan tipe endapan timah alluvial sedangkan hasil perolehan sumberdaya dari kegiatan eksplorasi di darat belum dapat dilaporkan karena masih dalam proses penyelesaian," tuturnya.
Selanjutnya, rencana kegiatan eksplorasi pada Juni 2016 meliputi evaluasi dan meneruskan kegiatan bulan sebelumnya, yaitu pengeboran prospeksi dan pengeboran rinci di laut direncanakan menggunakan 5 kapal bor yang dialokasikan di perairan Bangka (Lt Ranggam dan Lt Penganak), Belitung (Lt Sukun dan Lt Olivir) sedangkan pengeboran timah primer di Pulau Bangka (Binjai, A. Blasing dan Pelempeng Cungfo) serta Belitung (Batu Besi Damar dan Meranteh).
Belakangan ini, pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan pertambangan besar marak terjadi. Setelah PT Freeport Indonesia merumahkan karyawan, ada kabar PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berencana memangkas jumlah karyawan.
CEO Freeport McMoran Richard Adkerson kembali datang ke Indonesia. Orang nomor satu di Freeport menyambangi kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kamis (4/5/2017) sore guna memulai perundingan dengan Pemerintah Indonesia terkait kelanjutan izin operasi dari PT Freeport Indonesia (PTFI)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan selesainya permasalahan terkait Freeport Indonesia. Menurutnya, tak ada lagi negoisasi buat perusahaan asal Amerika itu, semuanya sesuai dengan aturan yang ada.