PT Timah Miliki Ribuan Hektar Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
PT Timah Tbk (TINS), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memiliki lahan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) biji timah seluas 400.000 Ha lebih baik yang berada di darat maupun yang di perairan laut.
Menurut Pejabat PT Timah Tbk, Agung Nugroho di Sungailiat, mengatakan, perusahaan memiliki lahan IUP seluas kurang lebih 400.000 Ha, baik yang berada di darat maupun di perairan laut.
"Lahan IUP seluas itu, dilakukan untuk kegiatan eksplorasi penambangan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun pihak mitra perusahaan," tutur Agung, seperti dilansir Inilah.com, Jumat (3/6). Ia mengatakan, luas IUP yang berada di perairan laut seluas lebih kurang 300.000 hektar atau mil laut dan sisanya berada di daratan.
"Kami memperkirakan, potensi kandungan cadangan biji timah yang belum dilakukan penambangan baik oleh pihak perusahaan maupun oleh mitra PT Timah masih cukup lama sampai 2025 atau sebimlan tahun kedepan," ujarnya. Ia mengatakan, potensi kandungan biji timah yang tersebar di seluruh IUP dilakukan penambangan guna kepentingan pembangunan nasional maupun daerah.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.