Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah terpantau turun dipicu oleh permintaan yang melemah.
Pada akhir pekan lalu harga timah dunia mengalami koreksi sebesar 0,39% dibandingkan dengan harga penutupan hari sebelumnya. Harga timah ditutup di US$ 40.351/ton.
Koreksi harga timah pada akhir pekan lalu efek dari turunnya harga bursa timah Malaysia (KLTM) yang turun 2,12% menjadi US$ 40.425/ton.
Bursa timah Malaysia pada hari Jumat mencatat tidak ada transaksi pada Jumat lalu karena permintaan yang turun sementara pasokan pun terbatas.
Seorang pedagang setempat mengatakan bahwa harga timah di KLTM yang lebih rendah berdampak pada koreksi yang terjadi di harga timah acuan bursa logam London (LME).
Sementara itu, persediaan timah di gudang bursa logam London telah naik menjadi 2.150 ton dibanding persediaan terendah pada November di 645 ton.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.