JAKARTA - PT Freeport Indonesia sudah mulai melakukan pengapalan (shipping) konsentrat sebanyak 22.000 ton.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, pengapalan pertama dilakukan tadi malam dengan tujuan ekspor ke negara India.
“Jumat lalu sudah dapat Surat Persetujuan Ekspor (SPE). Sudah ada kapal ekspor ke India tadi malam berangkat,” ujar Riza kepada wartawan,Jakarta Kamis (27/4).
Untuk diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat terhadap PT Freeport Indonesia. SPE ini diterbitkan pada 17 April 2017 dan berlaku hingga 16 Februari 2018.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia telah mengajukan permohonan rekomendasi izin ekspor ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan besaran kuota ekspor yang telah disepakati 1,1 juta ton, dan bea keluar 5 persen.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.