Menteri Airlangga klaim pelaku industri kini minat keluar Jawa
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto terus mendorong industri untuk keluar dari Pulau Jawa. Bahkan, menurutnya, beberapa industri saat ini telah mengambil ancang-ancang mengembangkan usahanya di luar Jawa.
"Seperti di Seimenkei untuk sawit lalu hilirisasi dari produk pada Inalum alumunium smelter, di Kalimantan berbasis mineral seperti alumina smelter, Kaltim berbasis petrokimia berbasis gas, atau batubara, Sulawesi mineralisasi kita lagi bangun smelter kapasitasnya 2 juta ton di Morowali," ucap Menteri Airlangga di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (20/4).
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah mengembangkan industri stainless steel di Konawe dengan kapasitas 2 juta ton. Selain itu, di Sulawesi Tengah akan dibangun pabrik baja dengan kapasitas mencapai 4 juta ton.
"Ini direncanakan proyek akan segera dimasukkan ke BKPM, di Papua masih tunggu harga gas, kalau harga formula gas basisnya USD 3 ini industri petrokimia untuk membangun metanol bisa diinvetasikan."
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.