Semester II, sektor pertambangan diprediksi masih belum bangkit
JAKARTA, : Sektor pertambangan mineral di Tanah Air diperkirakan masih mengalami stagnan pada semester II tahun 2016, akibat harga komoditas yang lesu.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) Ladjiman Damanik mengatakan, proyeksi tersebut berkaca pada hasil semester I/2016.
Ekonomi global masih belum bertumbuh secara signifikan, sehingga memengaruhi pasar komoditas. "Kelesuan harga komoditas masih terasa. Untuk perbaikan harga di semester II dapat dipastikan tidak signifikan," katanya, Rabu (29/6/2016).
Selain mineral, komoditi batu bara pun mengalami nasib serupa. Harga diperkirakan belum akan menembus level US$60 per ton pada tahun ini.
Pasalnya, permintaan batu bara dunia masih belum meningkat. Di sisi lain, pasokan terus melimpah dan menambah stok batu bara dunia yang belum terjual. kbc10
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan kembali mengingatkan jajarannya agar tidak memberikan pelayanan investasi dalam bentuk perijinan yang terlampau panjang.
Rencana PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) membangun pabrik pemurnian konsentrat atau smelter di Pulau Sumbawa belum diketahui Pemprov NTB. Hingga saat ini, perusahaan tambang itu belum memberikan penjelasan apa-apa pada pemprov.